Resume oleh :Nurdin
BAB IV. DESAIN PENELITIAN
Desain penelitian merupakan rencana tentang cara mengumpulkan dan menganalisa data agar dapat dilaksanakan secara ekonomis serta serasi dengan tujuan penelitian.
Seacara terperinci guna desain penelitian adalah :
- Desain memberi pengangan yang lebih jelas kepada peniliti dalam melakukan penelitiannya Tanpa desain suatu pekerjaan tidak akan dapat dilakukan secara efisien dan efektif.
- Dengan desain juga batas-batas penelitian yang bertalian dengan tujuan penelitian. Bila tujuan. Bila tujuan tidak dirumuskan dengan jelas, maka penelitian itu seakan-akan tidak ada ujung pangkalnya . Desain selalu berhubungan erat dengan tujuan. Dengan tujuan yang jelas dapat pula disusun suatu desain yang menentukan batas-batas penelitian yang tegas, sehingga peneliti dapat memusatkan perhatian dan usahanya kearah tujuan yang nyata secara lebih efektif. Peneliti itu akan tahu pula bila mana pekerjaannya selesai dan berakhir.
- Memberi gambaran tentang macam-macam kesulitan yang akan dihadapi dalam penelitian, sehingga dapat dipikirkan cara mengatasinya .
Tujuan Penelitian social adalah , (1) eksploratoris,menjajaki (2), deskriptif (3) Eksprimental.
- Penelitian Eksploratoris, menjajaki sesuatu yang belum dikenal atau hanya sedikit dikenal.
- Penelitian deskriptif yaitu mengadakan deskripsi untuk member gambaran yang lebih jelas tentang situasi-situasi social.
- Penelitian Eksprimental yaitu mengadakan percobaan atau eksprimen untuk mengetes hipotisis.
Beberapa Bentuk Desain Penelitian
Desain penelitian yang banyak kita dapati adalah desain survey, case studi dan eksprimen.
Desain Survey
Suatu penelitian survey atau survey bertujuan untuk mengumpulkan informasi tentang orang yang jumlahnya besar dengan cara mewawancarai sejumlah kecil dari populasi itu. Survey dapat digunakan dalam penelitian yang bersifat eksploratif, deskriptif maupun eksprimental.
Mutu survey antara lain bergantung pada :
- Jumlah orang yang dijadikan sampel.
- Taraf hingga mana sampel itu representative, artinya mewakili kelompok yang diselidiki.
- Tingkat kepercayaan informasi yang diperoleh dari sampel itu.
Kebaikan dan Kelemahan desain survey
- Dalam survey biasanya dilibatkan sejumlah besar orang untuk mencapai generalisasi atau kesimpulan yang bersifat umum yang dapat dipertanggung jawabkan.
- Dalam survey dapat digunakan berbagai teknik pengumpulan data seperti angket, wawancara dan obeservasi menurut pilihan peneliti.
- Dalam survey sering diperoleh masalah –masalah yang sebelumnya tidak diketahui dan tidak diduga.
- Dengan survey peneliti dapat membenarkan atau menolak teori tertentu.
- Biaya survey relative murah .
Kelemahan desain survey antara lain.
- Data yang diperoleh tidak mendalam
- Pendapat yang disurvey terkadang mudah berubah karena situasi, seperti situasi politik
- Tidak ada jaminan bahwa semua angket akan terjawab.
DESAIN CASE STUDY
Desain case studi adalah bentuk penelitian yang mendalam tentang suatu aspek lingkungan social termasuk manusia di dalamnya. Case study dapat dilkukan terhadap seorang individu, sekelompok indiidu ( misalnya satu keluarga), segolongan manusia (guru, suku), lingkungan hidup manusia (desa, sector kota atau lembaga social.
Keuntungan Case Studi
- Dapat digunakan untuk setiap aspek kehidupan social.
- Dapat digunakan untuk meneliti setiap aspek spesifik dari suatu topic atau keadaan social secara mendalam.
- Dapat digunakan berbagai cara dalam mengumpulkan data seperti observasi, wawancara, angket , studi documenter.
- Dapat digunakan untuk menguji suatu teori jika didasarkan pada suatu teori.
- Dapat digunakan dengan biaya yang rendah,
Kekurangan Case Studi.
- Untuk mencapai generalisasi sangat terbatas
- Study memakan waktu yang lebih banyak dibandingkan dengan survey.
Desain Eksprimen
Dalam suatu eksprimen kita ingin menilti pengaruh variable tertentu terhadap suatu kelompok dalam kondisi yang dikontrol secara ketat.
Dalam desain eksprimen terdapat kelompok yang disebut kelompok eksprimen yaitu kelompok yang sengaja dipengeruhi oleh variable-varibel tertentu, disamping itu ada kelompok control , yaitu kelompok yang tidak dipengaruhi oleh varibel –variabel.
Beberapa Jensi Desain Eksprimen
- Desain eksprimen berdasarkan perbedaan
- Desain post eksprimen
- Desain pra dan post- eskprimen
BAB V. HIPOTESIS
Hipotesis adalah pernyataan tentative yang merupakan dugaan atau terkaan tentang apa saja yang diamati dalam usaha untuk memahaminya,
Fungsi Hipotesis
Fungsi hipotesis yang utama adalah membuka kemungkinan untuk menguji kebenaran teori ,memberi ide mengembangkan suatu teori, memperluas pengetahuan kita mengenai gejala-gejala yang kita pelajari.
Merumuskan Hipotesis
Agar hipotesis yang kita rumuskan memenuhi syarat antara lain :
- Hipotesis harus bertalian dengan teori tertentu.
- Hipotesis harus dapat diuji berdasarkan data empiris
- Hipotesis harus bersifat spesifik
- Hipotesis .harus dikaitkan dengan teknik penelitian yang ada untuk mengetesnya
Jenis-jenis Hipotesis
HIpotesis dapat dibedakan menurut tingkat abstrabsinya dan menurut bentuknya.
Menurut tingkat abstrabsinya hipotesis dapat dibedakan sebagai berikut :
- Hipotesis yang menyatakan adanya kesamaan-kesamaan dalam dunia empiris
- Hipotesis-hipotesis yang berkenaan dengan model ideal
- Hipotesis yang mengcari hubungan antara sejumlah variable
Menurut bentuknya hipotesis dapat dibedakan sebagai berikut
- Hipotesis kerja
- Hipotesis nol
- Hipotesis statistic
Menguji Hipotesis
Suatu hipotesis harus diuji berdasarkan data empiris, yakni berdasarkan apa yang diamati dan dapat diukur..
Menafsirkan Hasil-hasil pengujian hipotesis .
Sebagai hasil pengujian tes terdapat tiga kemungkinan :
- Semua hipotesis diterima dan didukung oleh hasil tes
- Semua hipotesis ditolak karena tidak didukung oleh tes
- Sebagian dari hipotesis didukung dan sebagian lain ditolak setelah dites
TINJAUAN TEORI
Hipotesis yang diturunkan dari teori harus benar-benar dapat diuji secara empiris, harus diteliti kekuhan dari teori itu. Bahwa teori itu memuat segala factor yang relaevan bahwa ujsur-unsur teori itu benar rapid an logis tersusun.
Cara Pengukuran
Dapat tidaknya dipercaya hasil penelitian banyak bergantung pada alat dan cara pengukuran dan karena itu perlu diperhatikan dalam penelitian. Pengukuran hendaknya valid (sahi) dan reliable (dapat dipercaya). .
Sampling
Diterima tidaknya suatu penelitian tergantung pilihan sampelnya. Sampel harus benar-benar mewakili seluruh populasi. Sampel harus sesuai artinya harus mampu dan kompoten untuk memberikan keterangan yang diperlukan agar lebih dapat dipercaya.
Cara pengumpulan Data
ALat yang dapat digunakan untuk pengumpulan data adalah , angket, wawancara dan pengamatan,
Penggunaan Statistik
Statistik digunakan untuk dapat menafsirkan hasil penelitian dengan cara menguji hipotesis, Dalam mengelola hasil penelitian dipertimbangkan cara pengolahan statistic.
Keterlibatan Sampel
Seorang responden dapat diminta memberi informasi dalam beberapa macam kondisi Ada responden yang minta dibayar, ada yang merasa turut bertanggung jawab dalam penelitian karena dianggapnya penting bagi masyarakat
BAB VI PENGUKURAN DALAM PENELITIAN
Pengukuran dan Fungsinya
Dari garis besarnya fungsi pengukuran antara lain adalah:
- Untuk mendapatkan data kuantitatif yang dapat diolah dengan statistic.
- Dengan pengukuran dapat diuji hipotesis-hipotesis serta teori yang mendasarinya
- Untuk mengetahui perbedaan hingga manakah suatu filsafat, nilai ., sikap dimiliki oleh individu atau kelompok
Kuantitatif data, yaitu data yang diperoleh melalui observasi , angket atau wawancara misalnya mengenai usia , lama pendidikan, status social , pendapatan dan sebagainya.
Pengujian hipotesis dan teori, dalam penelitian kita berusaha menjelaskam bagaimana terjadi gejala –gejala tertentu, misalnya perceraian, kenakalan anak, kegairahan kerja dan sebagianya.
Perbedaan taraf , manusia satu dengan yang lain , demikianlah pula kelompok yang lain terjadi perbedaan, misalnya usia, pendapatan. Tinggi, berat badan yang dapat diukur dengan kilogram sebagai standar , tinggi dengan meter dan sebagainya.
Pengukuran sebagai masalah, dalam penelitian social diperlukan pengukuran secara kuantitatif untuk mengetahui pengaruh sejumlha variable terhadap suatu gejala yang diselidiki, misalnya pengaruh IQ, seks, pendidikan, status social ekonomi, lingkungan tempat hidup dan sebagainya.
Reliablitas
Suatu skala dianggap realibel , yaitu dapat dipercaya bila secara konsisten memberi hasil yang sama jika diterapkan pada sampel yang sama pada waktu yang berbeda .
Untuk menyelidiki apakah suatu masalah termasuk realible, dapat diikuti cara berikut :
- Tes Retes atau uji dan uji kembali yaitu sampel yang sama diukur dua kali dengan skala yang sama dan hasilnya kita bandingkan .
- Dua bentuk skala yang ekuivalen, yaitu dibuat dua skala ekuivalen yang sama, yang dicobakan berturut-turut sampai kepada yang sama
- Bagi dua, yaitu menyelidiki hingga manakah skala itu dapat dipercaya ialah dengan membagi duakannya secara acakan.
Validitas
Suatu skala dikatakan mempunyai kesasihan atau validitas bila skala itu mengukur apa yang seharusnya diukur . Ada beberapa yang dilakukan untuk mengukur validitas yaitu:
- Fikiran logis dan wajar., yaitu item-item skala itu wajar dan logis.
- Pendapat orang yang tahu, cara itu sebenarnya merupakan perbaikan dan perluasan cara validasi dengan pikiran yang logis
- Menggunakan kelolmpok yang diketahui coraknya.
- Kriteria independen, secara idela suatu skala valid jika dapat divalidasikan dengan criteria yang independen yang mampu mengukur setiap posis dalam kontinu itu.
Definisi
Untuk mengetes hipotesis dan teori yang mendasarinya tiap istilah yang terdapat di dalamnya harus lebih dahulu dirumuskan dengan jelas.
Istilah dapat berupa konsep atau konstruk. Untuk mengukur konstruk kita harus menemukan siitusasi-situasi dimana konstruk , berupa sikap atau sifat itu dianggap ada .
Beberapa contoh Metode Pengukuran
Ada beberapa contoh dalam pengukuran yaitu :
- Pengukuran Menurut skala Likert
Misalkan kita ingin mengukur sikap pekerja tentang pekerjaannya. Mula-mula harus diketahui apa yang dimaksud dengan sikap , sikap adalah kecendrungan untuk kelakuan tertentu.
- Skala menurut Metode Thurstone
Tujuan skala thurstone sama dengan skala likert yaitu membedakan intensitas sikap atau perasaan seseorang terhadap suatu hal tertentu. Skala ini berisi item-item dan disusun menurut taraf intensitasnya dari yang tinggi sampai ke yang rendah. Responden diminta memilih dua atau tiga pernyataan pendiriannya.
- Skala Gutman
Skala ini bertujuan untuk menentukan hingga manakah suatu skala sikap berdimensi satu atau unidimensional artinya apakah skala itu mengukur dimensi yang sama dari sikap tertentu, dalam berbagai instensitas dari yang paling kuat atau tinggi sampai yang paling lemah atau rendah
Masalaah Pengukuran Gejala Sosial Psikologis
Ada sejumlah keberatan dan keritik yang diajukan pengukuran gejala social seperti sikap antara lain
- Disangsikan apakah variable psikologis social dapat diamati secara langsung dalam dunia empiris.
- Pengukuran social psikologis tidak dapat dipercaya
- Selain itu disangsikan kebenaran apa yang dinyatakan responden karena dalam situasi dan kondisi yang berbeda-beda yang memberi reaksi atau respon yang berbeda pula mengenai pernyataan yang sama.
- Juga dapat disangsikan apakah individu itu sendiri mengetahui bagaimana sikap dan perasaannya yang sebenarnya.
- Tidak jarang terdapat perbedaan antara apa yang dikatakannya, apa yang akan dilakukannya dengan apa yang sesungguhnya yang dikerjakannya.
- Ada kemungkinan bahwa sikap atau gejala psikologis yang abstrak yang kemudian dioperasionalkan agar dapat diamat, bahwa cara itu justru mengabulkan hakekat gejala itu sendiri.
Diskusi
Belum ada komentar.